Praktik cerdas (smart practices) belakangan ini semakin mendapat tempat sebagai model pembangunan sosial yang memberi dampak kuat dalam membangkitkan antusiasme masyarakat untuk menularkan gagasan-gagasan inovatif mereka. Menawarkan solusi cerdas dipandang sebagai langkah efektif yang strategis ketimbang menghadirkan sejumlah teori dan rencana pembangunan yang rumit dan sulit diterapkan. Oleh karena itu BaKTI mengidentifikasi, mendokumentasi dan mempromosikan untuk mendorong replikasi dan adopsi dari keduabelas praktik cerdas yang terpilih di KTI (meliputi 12 provinsi di Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua).
Kegiatan yang dilakukan BaKTI dalam promosi Praktik Cerdas adalah:
Selain dipresentasikan dalam Pertemuan Tahunan Forum Kawasan Timur Indonesia, keduabelas praktik cerdas pembangunan yang terpilih juga dipromosikan ke berbagai media massa nasional maupun lokal. BaKTI akan mengambil peran untuk melakukan promosi keduabelas praktik cerdas ke media massa. BaKTI telah mengadakan media visit ke beberapa lokasi praktik cerdas, antara lain adalah bersama jurnalis KOMPAS.
Presentasi dan diskusi akan dilakukan di daerah-daerah tertentu yang menunjukkan minat untuk mereplikasi atau mengadopsi praktik cerdas yang terpilih. Kegiatan ini bertujuan agar para pelaku pembangunan yang terkait, terutama mereka yang berminat mengadopsi praktik cerdas terpilih, dapat memperoleh informasi yang lengkap dari narasumber yang tepat.
Kriteria Praktik Cerdas yang digunakan BaKTI adalah:
Inovatif. Merupakan inisiatif yang baru atau bisa juga merupakan hasil replikasi dari daerah lain tetapi telah disesuaikan dengan kondisi setempat.
Partisipatif. Setidaknya melibatkan dua pemangku kepentingan tingkat lokal dan berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Berlanjut. Kegiatan telah dilakukan setidaknya dua tahun dan masih berlangsung saat ini disertai rencana untuk dilanjutkan di waktu yang akan datang. Kegiatan juga bisa dapat terus berjalan dengan pendanaan mandiri dari masyarakat.
Akuntabel. Kegiatan bersifat akuntabel dan transparan bagi seluruh pihak, termasuk masyarakat, tanpa terkecuali.
Berpihak pada rakyat miskin dan berkeadilan gender. Kegiatan dapat memberi manfaat kepada masyarakat miskin serta berdampak dan dikerjakan dengan prinsip-prinsip kesetaraan gender.
Dampak nyata. Ada perubahan positif yang nyata terlihat atau dialami oleh masyarakat penerima manfaat.
Klik disini untuk mendownload file Meracik 5 Formula Praktik Cerdas
Kawasan Timur Indonesia, telah lama hidup menyandang stigma miskin dan bodoh.
Lalu bagaimana bisa sebuah komunitas, jauh di tengah pulau Timor, berdiri dengan semangat yang tak pernah padam?
Minyak jelantah menjadi persoalan yang kompleks, telah diketahui sejak lama namun tak memiliki jalan keluar. Di Kota Makassar setidaknya sebanyak 17 ton minyak bekas pakai atau minyak jelantah dapat dihasilkan setiap hari dari rumah tangga, hotel, restoran, dan pabrik makanan. Ini tentu soalan lingkungan yang sangat serius.
Saat Vicky Lumentut dan Mor Dominus Bastiaan terpilih jadi Walikota dan Wakil Walikota Manado 2016 silam, mereka dihadapkan pada masalah serius. Tingkat penyerapan pajak khususnya Pajak Bumi dan Bangunan sangat rendah.
Masalah ini kian rumit setelah mengetahui sistem penagihan yang belum tertata dengan baik. Banyak data yang tidak sesuai. Perpindahan wajib pajak belum terdata. Ini mendorong pemerintah kota menggunakan teknologi sebagai solusi.
“Nage dahe so jira alam, ge domaha alam yang golaha si jira se ngon”
Barang siapa yang merusak alam nanti dirinya dirusak oleh alam.
Bobeto dari Kalaodi
“Tanah Papua tanah yang kaya
Surga kecil jatuh ke bumi
Seluas tanah, sebanyak madu
Adalah harta harapan..”
Di kepulauan Raja Ampat, anak-anak menghabiskan waktunya bermain di pesisir. Mereka berlari di pasir, melompat, menyelam, berenang, dan memanjat pohon bakau. Laut adalah rumah dan halaman. Jadi menjaga laut adalah menjaga tempat tinggal.
Ini rahasia Warga Sembalun di Lombok Timur tentang bencana:
baru setelah ancamannya dikenali, mereka berhasil mengurangi risikonya!Sulawesi Utara mengalokasikan anggaran sektor kesehatan, dengan lebih masuk akal dan tepat sasaran.
Laut adalah ladang utama untuk nelayan, mereka menjaganya dengan hati.
Bagi Kelompok Tani Lewowerang di kampung Honihama Nusa Tenggara Timur,
uang hanya sebagai alat tukar sementara dan bukan menjadi kebutuhan utama.
Selangkah di depan pintu rumah kita ada kunci untuk hidup terbebas dari bahan kimia tanpa biaya mahal
Konflik Berujung Harmoni
Terletak 258 kilometer dari Palu, ibukota Sulawesi Tengah, Tentena adalah kota kecil yang indah dengan pemandangan Danau Poso nan hijau.
Dimulai dari Data ke Tata Laksana Pemerintahan yang Tepat Sasaran
“Kami berpikir, bagaimana kita bisa membangun suatu daerah kalau tidak ada data akurat” – Bupati Polewali Mandar, Ali Baal.
Geng Motor iMuT Berkelana Urus Ternak di Bumi Flobamora
“Jika ada yang bersedia menjadi teman diskusi dan mau membagi ilmu serta keterampilan praktis, masyarakat peternak dapat menyelesaikan masalah mereka dengan memanfaatkan apa yang ada, menjadi mandiri, dan hidup sejahtera” – Geng Motor iMuT
Selayar, Menuju Kabupaten Konservasi
Kita semua terikat dengan laut. Dan saat kita kembali ke laut, apakah itu untuk berlayar atau sekedar melihat – kita akan kembali ke tempat di mana kita berasal. – John F. Kennedy
Kelompok Wanita Tani Tapawala Ba’di Menenun untuk Perubahan
Aku terpaku
Pada selembar kain tenun ikat
Yang sangat kusukai
Sebagaimana aku mencintai pemberinya:
Mama – El Talok, puisi Selembar Kain Tenun Ikat Mama
Nonggup: Solusi Ekonomi Mandiri
Hari sudah menjelang sore dan mendung menggantung di Kampung Ogenetan. Angin berhembus kencang membawa gumpalan awan tebal pertanda sebentar lagi hujan deras turun. Ibu Maria Wometa masih sibuk melayani pembeli di kiosnya yang menjual kebutuhan pokok. Beberapa anak sibuk memilih permen dan kue, sedangkan mama-mama mengantri untuk bayar kebutuhan dapur mulai dari garam sampai daging.
Malam itu, waktu terasa sangat lambat merangkak. Suara pria dari telepon genggamnya terdengar panik, ”Ibu, katong mau datang secepatnya seperti apa? Ombak sebesar ini mau menyeberang laut! Kita juga takut mati, ibu!”
Usaha Kecil -Menengah (UMKM) Center Ternate berperan besar dalam sosialisasi program kepada para pengusaha mikro kecil.
Memerangi Kutukan di Papua Barat
Berjuang Melawan HIV dan AIDS dengan Hati
Perubahan Besar Dimulai dari Merubah Diri Sendiri
Cerita Pemberdayaan dari Lombok Barat
Tak Ada Lagi Kematian Karena Terlambat Ditolong
Zero Breakdown. Perawatan Kendaraan Bermotor bagi para Perawat Bermotor di Flores Timur
Mendorong Kreatifitas, Mewujudkan Mimpi Bersama Masyarakat
Program Daerah Pengembangan Masyarakat di Kota Palu
Manajemen Taksi Mina Bahari
Entry Point Pengembangan Nelayan di Gorontalo
Adalah Linggi, Kepala Desa Batang Uru, Sulawesi Barat yang memungkinkan warga desanya menikmati listrik sendiri dengan memanfaatkan limpahan air setempat.
Kemitraan Sejati untuk Hutan Lestari
Sebuah Pengalaman dari Lambusango, Sulawesi Tenggara
Mothers hold their children’s hands for a short while, but their hearts forever. Anonymous
Semua sudah pernah ia coba. Dari yang ditanam dalam tubuh sampai yang mesti ditelan harian, hampir semua alat kontrasepsi sudah Ayu Djamir gunakan. Satupun tak ada yang cocok dengan tubuhnya.
Nama kapal besi itu adalah Mekar Teratai. Setiap malam kapal ini mengantarkan para penumpangnya dari Pelabuhan Bastiong, Ternate menuju Pelabuhan Babang di Labuha, Pulau Bacan.
“Berulang kali saya diminta membuktikan cinta saya tapi selalu saya tolak. Mungkin saat itu saya lemah tapi hanya sekali itu saja saya tak kuasa menolak permintaannya. Sekarang saya hamil dan dia jadi suka marah dan memukul. Saya harus bagaimana, mak?”, Bunga, gadis belasan tahun itu menyeka air mata yang mengalir di pipinya.
“ Sebenarnya masyarakat desa itu punya kekuatan, punya nilai yang bisa dikembangkan, punya dana dari penghasilan sendiri yang bisa dikelola. Anggapan bahwa masyarakat desa itu miskin dan bodoh adalah salah.
Matahari baru saja mulai bersinar, tapi Nelci Oisba sudah membuka matanya. Setelah berdoa dia beranjak dari tempat tidurnya, kemudian mandi dan menyikat gigi. Selesai mandi, Nelci kecil mengenakan seragam sekolahnya, lalu segera menuju teras di mana mamanya telah menyajikan sarapan kesukaannya, singkong goreng.
Sebuah papan bertuliskan ”Anda Memasuki Desa Sehat” menyambut kedatangan siapa saja yang berkunjung ke Desa Bone-Bone, di Kecamatan Baraka, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan.
“Rasa merdeka ada air ini.”
H.M Tahir, Chairman of the Asih Tigasa Village-managed Water Company/ Ketua BAPAMDES Asih Tigasa
Belajar Sambil Menyelam Potret Pendidikan Lingkungan Bermuatan Lokal di Teluk Tanah Merah, Papua